Posts

World Archive - Chapter 3 【The "God" and The "Devil"】

Kalian masih di sini juga? Masih belum bosan juga ya. Kalian ingin fokus ke satu cerita saja atau ganti lagi? Kalian ingin fokus saja ke satu cerita? Tapi bukannya kalian ingin tahu cerita lainnya juga? Kalian ingin menyelesaikannya dulu satu-satu? Ya, daku setuju sih. Biar fokus kan berimajinasinya? Biar kalian bisa konsentrasi untuk melakukam self-insert atau semacamnya. Daku mengerti, daku mengerti. Kalau begitu ayo kita baca judul baru, “ Reincarnated Sibling ”. Hm? Kenapa kalian menatap daku begitu? Tenang-tenang, daku cuma bercanda kok. Mari kita fokus ke “ The Dagger that Carved an Era ”. Diam dan perhatikan… **** Barong sang  King of All Beasts ,  Ruler of All Elements , kini menenami perjalanan Jagatnata dalam mencari dan mengumpulkan material untuk proyek barunya. Mereka menaiki kereta kuda terbang yang bernama Surya Kencana yang ditarik oleh 8 ekor kuda berapi. Mereka menuju ke arah utara ke barisan pegunungan di utara benua tengah. Barisan pegunungan yang tinggi

World Archive - Chapter 2 【A Rising of The Hero of Liberation】

Oh kalian masih di sini? Bagaimana dengan cerita sebelumnya? Kalian suka? Hah? Menggantung? Dasar kalian bodoh. Tentu saja karena ceritanya belum selesai kan? Kalian pikir itu akan selesai di sana? Kalian ingin tahu kelanjutannya? Tidak-tidak-tidak. Daku takkan melanjutkan cerita yang itu saat ini. Daku sedang tidak mood melanjutkan yang itu. Bagaimana kalau yang satu ini? Judul ceritanya adalah  Hero We Need but Not Deserved . Kalian merasa pernah mendengarnya? Hmm… karena daku memang memberi judulnya karena terinspirasi kata-kata di suatu film, tentu saja. Kalau begitu langsung saja! **** Jauh di dunia yang penuh petualangan, seorang anak laki-laki berambut perak berniat untuk menjadi petualang yang akan menjelajah dunia. Hanya berbekal sebuah Short Sword dan Round Shield, ia pergi ke serikat petualang di kotanya untuk mendaftarkan diri. “Selamat pagi semuanya!” ucap pemuda itu dengan lantang sambil membuka pintu dengan kedua tangannya. …. Tak ada jawaban. Ruang aula ged

World Archive - Chapter 1 【Barong and The Blacksmith】

Oh halo… Daku siapa? Nama daku Shiori Novella. World Archiver. Observer. Spectator. Apostle of Wisdom. Silakan pilih mau menyebut daku dengan yang mana. Semuanya adalah nama dan gelarku. Ini dimana? Ini adalah ruang bacaku, tentu saja. Tidak kah kalian lihat semua buku-buku ini? Kenapa semuanya berwarna putih kalian bilang? Hmm… daku juga tidak tahu alasannya. Tapi bukankah karena namanya  White Room of Infinity ? Darimana buku-buku ini berasal? Ini adalah kisah yang daku kumpulkan sendiri dari berbagai dunia yang daku kunjungi. Oh, kalian ingin tahu apa yang sedang kubaca saat ini? Perlukah daku membacakannya untuk kalian? Kalau begitu duduk lah yang tenang di sana, karena ini mungkin akan menjadi cerita yang cukup panjang. Aku menamai cerita ini,  The Dagger that Curving an Era . **** Di suatu hari nan jauh di masa lalu. Di negeri yang dipenuhi lautan pepohonan dan kontur geografis yang bagaikan dipahat Tuhan untuk menjadi surga di dunia. Hiduplah seorang kakek tua yang

World Archive - Prolog

Namaku adalah Naral Avnain. Seorang penjaga museum biasa yang bisa ditemukan di mana saja. Hari-hariku juga biasa saja, tak ada yang istimewa. Hanya hari-hari membosankan sama seperti biasanya. Seharian aku hanya berjalan-jalan di sekitar museum atau duduk di pos jagaku sambil menonton video-video pendek di situs streaming video pendek Tik-o-Tok. Sama seperti yang sedang aku lakukan saat ini, duduk di kursi plastik pos jagaku bersantai sambil menyeruput kopi hangat. “Tak ada yang menarik, kah? Kenapa cuma video joget-joget doang sih? Ini algoritmanya gimana nih? Kacau...” keluhku anehnya sambil tetap saja menonton semua video sampah itu. Lagipula saat ini museum sepi, buat apa pula aku mesti patroli kan. Lebih baik aku bersantai-santai saja kan. Lagipula tetap dibayar pula, mau kerja atau tidak pun. Asal datang saja tepat waktu dan pulang saat waktunya tiba. Kurang enak apalagi coba. Makanya aku tak mau resign dari pekerjaan ini, meski membosankan. “Permisi~” Selain gaji tetap aku